Konsep Dasar Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan

Berbagi :

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

Aksi Nyata – Topik 2

Oleh : Nur Aini Putri

PPG Prajabatan Gel.2 Tahun 2023

Universitas Riau


 



M
ulai Dari Diri

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran? 

Sebelum memulai proses pembelajaran hal yang saya pikirkan tentang topik ini ialah tentang hal-hal yang mendasari perspektif sosiokultural hadir dalam pendidikan di Indonesia dan bagaimana penerapan dari perspektif sosiokultural ke dalam pendidikan. Saya juga berpikir tentang bagaimana nantinya pemahaman tentang konsep dasar perspektif sosiokultural dalam pendidikan ini dapat saya terapkan sebagai seorang guru.


Eksplorasi Konsep

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? 

Dari topik ini saya memahami bahwa setiap perspektif sosiokultural baik itu sosial, budaya, ekonomi, dan politik akan sangat berpengaruh bagi pendidikan. Dampak dari perspektif sosiokultural tidak hanya dirasakan oleh setiap individu tetapi juga berdampak pada jalannya pendidikan di Indonesia secara garis besar.

Konsep dasar perspektif sosiokultural dalam pendidikan membahas tentang hubungan interaksi antara anak-anak dan orang dewasa dan bagaimana status sosial ekonomi (SES) mempengaruhi interaksi tersebut.

Status sosial ekonomi (SES) yang dimiliki oleh orang dewasa  yang mempunyai anak berpengaruh terhadap interaksi dewasa-anak. Hasil dari interaksi dewasa-anak akan mempengaruhi kognitif anak, nilai, harapan, kemampuan linguistik, bahkan kemampuan ia berinteraksi dengan orang lain. Dalam kata lain pengaruh sosial, ekonomi, budaya memberikan pengaruh yang nyata terhadap perkembangan intelektual dan sosioemosional anak-anak. Hal ini tentu juga memberi dampak pada performa anak-anak ketika berada di sekolah. Sebuah hasil studi menunjukkan bahwa pola interaksi tertentu sesuai dengan SES secara umum menyumbang sekitar 10% dari kinerja kognitif anak-anak. Pola-pola interaksi ini mewakili kesinambungan dalam bentuk budaya mediasi melalui orang tua, guru, dan interaksi lainnya.

Apabila dilihat dari perspektif faktor ekonomi, keluarga kelas menengah cenderung memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dalam menyampaikan nilai pendidikan dan usaha sebagai sarana menuju kehidupan yang lebih baik. Hal ini ‘dikomunikasikan’ melalui harapan, tuntutan tugas dengan cara yang berbeda secara signifikan dari praktik sehari-hari keluarga yang memiliki tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal-hal tersebut telah menggambarkan keberagaman dan kebutuhan anak/siswa. Oleh karena itu seorang guru harus peka terhadap keberagaman SES yang dimiliki siswa untuk dapat memetakan kebutuhan siswa, sehingga nantinya guru dapat menyesuaikan metode pengajaran, memberikan dukungan tambahan, dan mengidentifikasi kebutuhan individu setiap siswa.

Selain membahas tentang interaksi dewasa-anak dan status sosial ekonomi (SES). Topik ini juga membahas tentang konsep utama teori sosiokultural. Pada teori sosiokulural terdapat dua konsep utama yakni sebagai alat psikologis dan mediasi.

·         Alat psikologis

Konsep ini berkaitan pada segala hal yang membantu untuk memecahkan masalah dan meningkatkan pemahaman individu dapat berupa simbol,bahasa, atau teknologi. Sementara itu dalam konteks pembelajaran, alat psikologis dapat berupa buku teks,bahasa, atau pengetahuan lainnya. Guru dapat menggunakan alat-alat psikologis untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan kognitifnya. Sementara itu, siswa dapat menggunakan alat psikologis untuk membantu mereka dalam mengkonstruksi pengetahuan.

·         Mediasi

Mediasi mengacu pada proses dalam menggunakan alat psikologis sebagai perantara antara stimulus eksternal dan respon individu. Konsep ini menekankan bahwa pembelajaran tidak hanya berlangsung dari interaksi dengan objek tetapi juga melalui pemahaman dan penggunaan alat psikologis. Pada konsep ini guru berperan sebagai mediator dalam kegiatan pembelajaran siswa, yakni dengan membimbing siswa dalam menggunakan alat psikologis (buku, teknologi, dll) untuk membangun pengetahuannya. Selain itu, pada konsep ini interaksi sosial yang timbul dari kegiatan pembelajaran sangat ditekankan melalui proses diskusi antar siswa dan siswa maupun antar siswa dengan guru.

 


R
uang Kolaborasi

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi? 

Pada bagian ruang kolaborasi saya dan rekan-rekan saya bekerja sama untuk melakukan studi kasus tentang perspektif sosiokultural dalam penerapan pendidikan di Indonesia. Kasus yang dipelajari berasal dari cerita tentang penerapan pembelajaran dari buku Mengajar untu Perubahan dan buku Melawan Setan Bermata Runcing. Kami menganalisis faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang ada dalam cerita tersebut, bagaimana guru mempertimbangkan perspektif sosiokultural dalam caranya mengajar, dan mencari tahu tentang cara lain yang dapat dilakukan untuk mengajar dengan mempertimbangkan perspektif sosiokultural.

 

Demonstrasi Kontekstual

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Hal penting yang saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang saya jalani bersama kelompok adalah menuangkan pikiran mengenai perspektif sosiokultural dalam penerapan pendidikan di Indonesia. Disini kami melatih kemampuan berpikir kritis dengan menganalisa kasus dari cerita-cerita yang disajikan. Selain itu wawasan kami juga bertambah mengenai topik ini karena proses bertukar pikiran yang dilakukan secara berkelompok.

 

Elaborasi Pemahaman

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? 

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?  

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Hal yang telah saya pahami dari topik ini ialah bahwasannya perspektif sosiokultural seperti keadaan status sosial ekonomi (SES) berpengaruh pada interaksi dewasa-anak yang turut berdampak pula pada perkembangan kognitif dan non kognitif serta cara anak berinteraksi dengan lingkungannya. Perbedaan SES yang dimiliki oleh tiap peserta didik menimbulkan keberagaman peserta didik dan hal ini harus diperhatikan oleh guru untuk dapat memberi perlakuan yang adil terhadap peserta didik dan untuk menentukan pendekatan, model pembelajaran, serta metode pembelajaran yang tepat kepada peserta didik sehingga kebutuhan belajar peserta didik dapat terpenuhi.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai?

Sebelum saya mempelajari pembahasan topik ini saya tidak terlalu memikirkan tentang interaksi dewasa-anak dan pengaruhnya terhadap performa siswa di sekolah, namun setelah mengkaji tentang topik ini saya menyadari bahwa interaksi yang tercipta dari hubungan dewasa-anak berpengaruh terhadap keadaan siswa di sekolah, selain itu status sosial ekonomi (SES) yang dimiliki oleh keluarga siswa juga berdampak pada pendidikan siswa. Maka dari itu perlu guru perlu memperhatikan latar belakang dan karakteristik masing-masing siswa karena setiap siswa memiliki keberagaman latar belakang SES dan lain sebagainya.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Saya ingin mempelajari tentang bagaimana tindakan yang harus dilakukan seorang guru agar dapat membangun kerjasama dengan orang tua siswa yang beragam keadaan SES-nya? Hal ini dimaksudkan agar siswa merasa mendapat dukungan pendidikan dan bimbingan yang sejalan baik di sekolah ataupun di rumahnya.

 


K
oneksi Antar Materi

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain? 

 Materi pada topik ini secara garis besar membahas tentang konsep dasar perspektif sosiokultural dalam pendidikan, pembahasan status sosial ekonomi (SES) peserta didik dan interaksi antara orang dewasa dan anak.

Adapun koneksi materi ini dengan mata kuliah lain antara lain:

1.    Filosofi Pendidikan Indonesia : Faktor dari sosial budaya tentunya memberikan pengaruh bagi perkembangan pendidikan Indonesia. Dengan memahami materi topik ini guru dapat lebih memahami perkembangan pendidikan Indonesia saat ini. Selain itu, dengan memahami keadaan SES peserta didik guru dapat menghadirkan pembelajaran yang menanamkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

2.    Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya : Dengan memahami keadaan status sosial ekonomi, perkembangan kognitif, dan sosial emosional peserta didik dapat membantu guru dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang peserta didik.

3.   Pembelajaran Berdiferensiasi : Keadaan SES peresrta didik yang beragam tentunya dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. Hal ini bertujuan agar para peserta didik dapat terpenuhi kebutuhan belajarnya sesuai dengan perkembangan kognitif dan latar belakangnya.

4.        Prinsip Pengajaran dan Asesmen I : Latar belakang sosial, budaya, ekonomi peserta didik sangat penting untuk dipahami guru agar dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen yang sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga tercipta proses pembelajaran yang terlaksana dengan baik.


Aksi Nyata

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? 

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal? 

 Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Menurut saya, pembelajaran ini bermanfaat untuk menambah wawasan saya terkait pengaruh SES terhadap interaksi dewasa-anak serta dampaknya bagi pendidikan anak. Hal ini akan membantu saya dalam memberikan pengajaran, pendampingan, dan bimbingan yang tepat bagi setiap siswa yang memiliki latar belakang dan karakteristik yang berbeda-beda.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Menurut saya, kesiapan saya saat ini berada pada angka 7 karena saya telah mempelajari tentang konsep dasar dari perspektif sosiokultural dalam pendidikan. Selanjutnya untuk melatih kesiapan ini saya harus menerapkan apa yang telah saya pelajari secara nyata.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Hal yang perlu saya persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya lebih optimal ialah dengan belajar lebih lanjut terkait perspektif sosiokultural dalam pendidikan, berdiskusi dengan guru-guru yang lebih senior dan guru penggerak, serta mengevaluasi dan merefleksi setiap tindakan yang telah saya lakukan sebagai seorang guru.

Lebih baru
Lebih lama