Identitas Manusia Indonesia

Berbagi :

Aksi Nyata - Topik 3 (Manusia Indonesia)

Oleh : Nur Aini Putri

PPG Prajabatan Gel.2 Tahun 2023

Universitas Riau

Identitas manusia Indonesia merupakan jati diri masyarakat Indonesia yang mencakup beragam aspek, termasuk budaya, sejarah, bahasa, agama, dan geografi. Keberagaman Indonesia menjadi karakteristik yang dimiliki manusia Indonesia. Keberagaman ini tergambarkan dalam semboyan negara Indonesia ‘Bhinneka Tunggal Ika’ yang berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Meskipun masyarakat Indonesia dikelilingi dengan berbagai bentuk perbedaan tetapi hal tersebut harus dijadikan sebagai pemersatu bangsa.

Terdapat tiga hal hakiki yang layak ditegaskan sebagai nilai identitas kemanusiaan Indonesia, yakni nilai kebhinaekatunggalikaan, nilai pancasila, dan religiusitas. Dalam tulisan ini, akan diberikan penjelasan mengenai penghayatan kebhinekatunggalikaan dan penghayatan nilai pancasila di ekosistem sekolah dan proses pembelajaran yang berlangsung pada SDN 119 Pekanbaru.

1. Penghayatan Kebhinaekatunggalikaan

Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan yang menyiratkan dengan tegas adanya kesatuan dan keberagaman. Keanekaragaman di dalam segala aspek kehidupan tidak dilihat sebagai ancaman bagi kesatuan bangsa Indonesia, tetapi diharapkan mampu berperan sebagai sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia. Dalam konteks pendidikan, konsep kebhinaekatunggalikaan ditanamkan pada setiap peserta didik agar mereka dapat memahami dan menghayati bahwa perbedaan yang ada dikehidupan bukanlah suatu hal yang harus diperselisihkan melainkan hal yang harus disyukuri dan dihargai. Untuk menanamkan nilai kebhinaekatunggalikaan kepada peserta didik diberlakukanlah pendidikan karakter yang bersandar pada keadaan multikulturalisme Indonesia.

Penghayatan nilai kebhinaekatunggalikaan ini ditemui di lingkungan sekolah SDN 119 Pekanbaru. Saat itu kegiatan pembelajaran di kelas II yang berlangsung adalah mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.



Pada kesempatan ini guru mencoba untuk menanamkan pemahaman terhadap peserta didik bahwa setiap siswa yang berada di kelas II memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Peserta didik dikenalkan dengan bentuk keberagaman yang ada di kelas, seperti keberagaman suku dan agama. Diantara peserta didik kelas II ada yang bersuku melayu, minang, batak, dan jawa, sementara itu agama yang dianut oleh peserta didik kelas II adalah islam dan kristen. Melalui pengenalan ini, peserta didik diminta untuk dapat memahami bagaimana cara menghargai satu sama lain walaupun memiliki latar belakang yang berbeda. Guru juga menjelaskan dampak negatif tentang apa saja yang akan terjadi apabila sesama manusia tidak menghargai perbedaan yang ada.

2. Penghayatan Nilai-nilai Pancasila

Manusia pancasila berarti bahwa setiap warga negara Indonesia diharapkan untuk menerapkan nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Di lingkungan SDN 119 Pekanbaru terdapat berbagai macam kegiatan yang menerapkan nilai-nilai pancasila atau dapat juga sebut sebagai kegiatan penghayatan profil pelajar pancasila. Kegiatan yang berlangsung di lingkungan sekolah dapat dijabarkan berdasarkan sila pancasila, antara lain:

a.       Ketuhanan yang Maha Esa

1)      Berketuhanan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia

-          Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran.

-          Melaksanakan sholat dhuha berjamaan setiap hari jumat.

-          Melaksanakan sholat zuhur berjamaah di dalam kelas.

-          Infak jumat yang dikumpulkan setiap hari jumat.

b.      Kemanusiaan yang adil dan beradab

1)      Berkebhinekaan global

-          Tidak membedakan teman yang memiliki latar belakang berbeda.

-          Saling menghargai antar peserta didik, guru, petugas sekolah, dan orang tua.

2)      Bertanggung jawab

-     Peserta didik diajarkan untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang dimilikinya.

-          Peserta didik diajarkan untuk menaati peraturan di sekolah.

-          Peserta didik diajarkan untuk membuang sampah sesuai jenisnya.

-          Peserta didik diajarkan untuk melaksanakan jadwal piket yang telah ditentukan.

c.       Persatuan Indonesia

1)      Berkebhinekaan global

-          Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin.

-          Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler setiap hari sabtu.

 

2)      Gotong royong

-          Peserta didik melakukan pembagian petugas upacara bendera secara bergilir.

-          Saling tolong menolong dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

d.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

1)      Berkebinekaan global

-  Peserta didik melaksanakan diskusi kelompok dengan kelompok kecil ataupun kelompok besar.

 


2)      Gotong royong

-          Peserta didik diajak ikut serta dalam bermusyawarah menentukan pemilihan struktur organisasi kelas.

e.       Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1)      Bertanggung jawab

-          Menaati tata tertib yang diterapkan di sekolah.

2)      Bernalar kritis

-       Peserta didik diikut sertakan dan mengikuti tes dalam kegiatan lomba atau olimpiade.

Dari penjelasan yang sudah disampaikan dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk menguatkan identitas manusia Indonesia dalam konteks pendidikan maka harus dilakukan penghayatan nilai kebhinaekatunggalikaan dan nilai-nilai pancasila pada peserta didik. Upaya penghayatan harus diterapkan di lingkungan sekolah ataupun dalam proses pembelajaran, sehingga setiap peserta didik dapat memaknai nilai-nilai tersebut dan membentuk identitas manusia Indonesia dalam dirinya.

 

 

 

 

Lebih baru
Lebih lama